Happy Smile

Happy Smile
Eksperimen lensa cannon 50 mm

Jumat, 23 November 2012

ISRAEL ANTARA SHAKASPEARE DAN CHEKOV*

Oleh A Sahal,,,,,,,,......

Konflik antara Israel dan Palestina, kata sastrawan Israel Amos Oz, adalah tragedi setragis-tragisnya. Karena yang menyulut konflik tersebut adalah benturan dua klaim yang sama-sama tidak mau mengalah. Lantas bagaimana mungkin tragedi semacam ini bisa disudahi? Amos Oz menyebutkan dua pilihan cara penyelesaian: model Shakespeare atau model Chekov.

Pada model Shakespeare, konflik berakhir ketika semua pihak yang terlibat saling menghabisi satu sama lain, sehingga pada akhir cerita semua mati terbunuh. Lihatlah misalnya babak akhir lakon “Hamlet.” Duel antara Hamlet dan Laertes tidak hanya berujung pada kematian keduanya, melainkan juga menyeret ibunda Hamlet, Gertrude, dan raja Claudius ke liang lahat. 

Sebaliknya, pada model Chekov, konflik diselesaikan melalui resolusi yang sama sekali jauh dari memuaskan siapapun, mengecewakan, dan bahkan mungkin menyisakan luka. Namun, masing-masing pihak tetap hidup.

Oz sendiri menaruh harapan agar negaranya memilih model Chekov dan bukan Shakespeare dalam menangani perseturuannya dengan Palestina. Artinya, jalan perundingan, bukan jalan militer. Sebab menurutnya, sejelek-jeleknya kompromi tetap lebih baik daripada perang habis-habisan a la duel Hamlet. Harapan yang masuk akal, mengingat Amos Oz adalah pendiri gerakan Shalom Achshav (Damai Sekarang) yang gencar menentang kebijakan pemerintahnya menyangkut West Bank dan Gaza.

Namun harapan novelis Israel itu tampaknya hanya menjadi suara ayup yang melemah, ketika politik Israel semakin diwarnai oleh menguatnya kelompok sayap kanan di Israel, yang dibarengi dengan merosotnya kekuatan gerakan kiri.

Harap diingat, dikotomi "kanan-kiri" dalam nomenklatur politik Israel lebih banyak terkait dengan isu keamanan nasional ketimbang ekonomi. “Kanan” di sini bukan berarti liberalisme, melainkan sikap hawkish yang mengandalkan jalan militer dan anti kompromi menyangkut tanah pendudukan. Sedangkan “kiri” tidak mengacu pada sosialisme, tapi pada sikap dovish yang mengutamakan negosiasi,dan juga kesediaan melepas Gaza dan Tepi Barat kepada rakyat Palestina demi tercapainya solusi damai antara Israel dan Palestina (land for peace).

Gejala ini secara nyata tercermin dalam pemilu Israel baru-baru ini (2009). Fakta bahwa tokoh seperti Netanyahu atau Avigdair Lierbeman semakin meroket popularitasnya menujukkan betapa sikap hawkish sedang laku keras di Israel

Netanyahu yang kini memimipin partai Likud jelas-jelas menyatakan hendak mempertahankan wilayah pendudukan. Sedangkan Lieberman, pemimpin partai baru Yisra’eli Beininu, merupakan politisi ultranasionalis yang dikenal rasis terhadap warga negara Israel keturunan Arab, yang jumlahnya hampir mencapai 20 persen dari total populasi negeri itu. Ia bahkan menuduh mereka sebagai musuh dalam selimut, yang lebih loyal terhadap Palestina dibanding kepada negerinya sendiri. 

Pada tingkat tertentu, penguatan kubu hawkish di Israel ini dipicu oleh supremasi Hamas di Gaza yang bertekad menghancurkan Israel. Begitu juga sebaliknya. Naiknya pamor Hamas tak bisa dilepaskan dari menguatnya kelompok kanan di Israel, yang terdiri dari para pemilih dan simpatisan partai Likud, kaum Yahudi ultra-Orthodox, dan mayoritas imigran dari Rusia pasca tumbangnya Soviet. 

Kita sering mendengar alasan membela diri sebagai faktor yang mendorong Israel menyerang Gaza. Tapi tunggu dulu. Hamas pun bisa mengklaim hal yang sama, misalnya dengan berdalih serangan roketnya ke Israel juga demi membela diri dari blokade ekonomi dan sosial yang diberlakukan Israel atas Gaza. Dengan kata lain, yag sesungguhnya terjadi adalah ini: kedua belah pihak mengalami militansinya masing-masing. 

Bagaimana kita memahami fenomena itu? Sejauh menyangkut Israel, akar masalahnya sebenarnya sudah muncul jauh sebelum Hamas lahir. Tepatnya setelah Israel berhasil meluluhlantakkan, dalam waktu singkat, kekuatan bersenjata gabungan Mesir, Jordan, dan Syiria pada peperangan tahun 1967, yang lazim dikenal sebagai “Perang Enam Hari.” 

Sebelum tahun 1967, sikap Israel terhadap Arab secara umum mengacu pada konsep “tembok besi” yang dirumuskan oleh Vladimir Jabotinsky. Nama ini memang sering diasosiasikan dengan Zionisme revisionis yang menjadi sumber inspirasi partai sayap kanan Likud. Tapi esainya berjudul “Tembok Besi: Kita dan Arab” yang terbit pada 1920an menunjukkan bahwa pandangan Zionis kelahiran Odessa ini sejatinya mengandung muatan yang tak bisa begitu saja dinisbatkan ke ideologi hawkish Partai Likud.

Apa itu strategi “tembok besi’? Menurut Jabotinsky, Israel harus mengakui adanya pertautan alamiah antara bangsa Palestina dengan tanah kelahiran mereka, “seperti halnya pertautan bangsa Aztecs pada Mexico atau suku Sioux pada tanah rerumputan mereka.” Karena itu bisa dimaklumi kalau mereka menentang berdirinya negara Yahudi di Palestina, yang mereka anggap sebagai kolonisasi. Kata Jabotinsky, “seandainya kita Arab, kita akan menentangnya juga.”

Dari situ ia kemudian menegaskan bahwa bangsa Arab tidak akan dengan sukarela mengakui kehadiran negara Yahudi di Palestina. Karena itu menurutnya, untuk merealisasikan proyek Zionisme, kaum Yahudi mesti membangun kekuatan militer yang betul-betul kokoh laksana tembok besi, sehingga setiap usaha bangsa Arab untuk menghancurkannya akan berakhir dengan sia-sia

Jabotinsky meyakini kegagalan terus menerus yang diderita bangsa Arab akan membuat mereka lambat laun menjadi kompromistis, dan akhirnya menerima kehadiran Israel. Dengan kata lain, buat Jabotinsky, kekuatan militer bukanlah tujuan pada dirinya sendiri, melainkan sarana pemaksa agar pihak Arab bersedia berunding dengan Israel.

Tapi setelah berhasil menduduki Gaza, Tepi Barat, dan wilayah Arab lain menyusul kemenangannya pada perang 1967, Israel seperti terpukau dengan kedigdayaannya sendiri. Strategi tembok besi ala Jabotinsky lantas ditinggalkan. Israel tidak lagi menempatkan kompromi sebagai tujuan akhir dari kebijakan politik mereka.

Sikap anti kompromi ini menjadi semakin mengeras dengan adanya dukungan dari kelompok yang senantiasa bersinergi. Pertama kelompok fundamentalis Yahudi yang tergabung dalam Gush Emunim, yang meyakini Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem sebagai anugerah Tuhan kepada bangsa Yahudi di Israel, dan karena itu “haram” hukumnyadikembalikan ke bangsa Arab. Kedua adalah partai Likud yang sejak awal getol memperjuangkan gagasan tentang “Israel Raya” yang mencakup keseluruhan wilayah Israel dan Palestina.

Sikap anti kompromi yang ditampilkan Israel inilah yang terbukti selalu menjadi batu sandungan bagi setiap pembicaraan damai dengan pihak Arab. Sampai sekarang. 

Pada 2002, misalnya, Liga Arab dengan juru bicara Pangeran Abdullah dari Arab Saudi menawarkan hubungan penuh dengan Israel asalkan Israel mau kembali ke wilayahnya sebelum perang 1967. Tapi dengan ketus Israel menolaknya. Bahkan Hamas juga pernah menawarkan gencatan senjata 30-40 tahun dengan catatan Israel menarik diri dari pendudukan. Israel lagi-lagi menampiknya.

Artinya apa? Kalau kita kembali kepada Amos Oz, Israel menempuh jalan Chekov ketimbang Shakespeare bukan karena semata-mata pengaruh faktor luar ( Hamas), melainkan terutama justru akibat dari dinamika internalnya sendiri.

Ironisnya, Israel juga didera oleh rasa terkepung yang akut sehingga senantiasa melihat sekelilingnya sebagai ancaman. Setidaknya itu terlihat pada serangan mereka ke Gaza. Rasa terkepung ini muncul karena Israel selalu melihat dirinya sebagai korban, dan pada saat yang sama punya kekuatan militer yang tak tertandingi di Timur Tengah, plus dukungan yang hampir total dari Amerika. Nah, kombinasi antara kekuatan yang tak tepermanai yang dimiliki Israel plus persepsi diri sebagai korban pada akhirnya menyebabkan Israel selalu merasa terancam. Ungkapan “Jika yang anda punya hanya palu, dunia sekitar akan tampak seperti paku” rasanya tepat sekali melukiskan tabiat Israel. 

Apa yang terjadi pada Israel saat ini sungguh terasa absurd, bahkan kalau hal itu dilihat dari perspektif zionisme. Ketika Theodor Herzl, mencetuskan ide negara Yahudi pada akhir abad 19, bapak Zionisme itu mendambakan agar dengan mempunyai Negara sendiri, bangsa Yahudi, yang bisa hidup normal seperti bangsa-bangsa lain.” Menurut Herzl, dua ribu tahun lamanya bangsa Yahudi hidup abnormal, yakni terpencar dalam diaspora tanpa negara. Oleh karena itu mereka rentan menjadi target serangan antisemitisme di Eropa . Berdirinya Negara Israel oleh Herzl dimaksudkan agar bangsa Yahudi bisa keluar dari abnormalitas tersebut. Harapannya adalah agar ancaman antisemitisme lenyap.

Tapi setelah lebih enam dasawarsa berdiri, Israel mengidap sindrom mentalitas terkepung. dan antisemitisme justru semakin meluas. Apakah kehidupan semacam ini yang dibayangkan oleh Herzl sebagai "normal" sebagaimana bangsa-bangsa lain? 

Entahlah. Yang pasti, mentalitas terkepung semacam inilah yang menyebabkan harapan Amos Oz terhadap negerinya tidak tercapai. Karena terbukti Israel condong kepada model Shakespeare dan menjauhi model Chekov.

(* kolom TEMPO, 16 Februari 2009, dengan sedikit revisi)

Kamis, 22 November 2012

sekian lama terpuruk


Entah mulai kapan ada semangat baru untuk berkarya, dari yang sebelumnya Cuma tidur-tiduran, main game, dan lain-lain. Kesadaran aka nada ketika kita mengalami masa dimana kita membutuhkanya. Seperti contoh, kita melakukan Shalat lima waktu karena terpaksa, tetapi ketika Kita benar-benar membutuhkan Shalat itu sendiri, tidak ada paksaan untuk menjalankanya, dan bahkan terasa sangat ringan dan masalah terangkat ketika menjalankanya.
Memang ketika ada teman yang mengingatkan waktu Shalat membuat kita malas mengerjakanya, bukan karena apa, tetapi hal itu karena paksaan, oleh sebab itu kesadaran akan Shalat manusia , apa yang di butuhkan oleh manusia, tak semuanya sama. 

Rabu, 11 Juli 2012

Benteng Selatan nusantara



            Kita bisa melihat apa yang di miliki oleh Negara kita NKRI, tantang angkatan lautnya. Kapal-kapal patroli kecil,
Kapal Republik Indonesia (KRI) berjumlah 132 kapal, KRI, dibagi menjadi tiga kelompok kekuatan:
  1. Kekuatan Pemukul (Striking Force) terdiri dari 40 KRI yang memiliki persenjataan strategis:
    1. 2 kapal selam kelas Cakra.
    2. 6 Fregat kelas Ahmad Yani
    3. 3 Fregat kelas Fatahillah
    4. 1 Fregat kelas Ki Hajar Dewantara
    5. 4 Korvet kelas SIGMA (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach)
    6. 15 Korvet anti kapal selam kelas Parchim
    7. 2 Kapal cepat rudal (KCR) kelas Clurit
    8. 4 kapal cepat rudal (KCR) kelas Mandau.
    9. 2 kapal cepat torpedo (KCT) kelas Ajak.
    10. 1 Kapal cepat buatan Fasharkan TNI AL kelas Clurit
    11. 2 kapal (hibah dari Brunei) kelas Salawaku
    12. 2 buru ranjau (BR) kelas Pulau Rengat.
  2. Kekuatan Patroli (Patrolling Force) berjumlah 50 KRI.
    1. 10 kapal FPB buatan PT. PAL kelas Pandrong
    2. 25 kapal Fiber buatan Fasharkan TNI AL kelas Boa
    3. 15 kapal PC kelas Sibarau
  3. Kekuatan Pendukung (Supporting Force) berjumlah 48 KRI, terdiri dari:
    1. 7 angkut tank (AT) kelas Teluk Langsa
    2. 4 angkut tank (LST) kelas Teluk Semangka
    3. 2 angkut tank (LSTM) kelas Teluk Banten
    4. 14 angkut tank (AT) Kelas Frosch
    5. 2 angkut tank kelas NSU dan KPG
    6. 4 Landing Platform Dock (LPD) Kelas Makassar
    7. 1 markas (MA) kelas Multatuli
    8. 6 penyapu ranjau (PR) kelas kondor
    9. 5 bantuan cair minyak (BCM): ARN, SRG, SGG, SMB,BPP
    10. 1 Bantuan Rumah Sakit (BRS) Kelas dr. Suharso
    11. 2 bantu tunda (BTD)Kelas Soputan
    12. 4 bantu umum (BU): KMT, MTW, NTU, WGO
    13. 1 bantu angkut personel (BAP) kelas Tanjung Kambani
    14. 2 bantu angkut personel (BAP) kelas Tanjung Nusanive
    15. 3 bantu hidrooseanografi (BHO) kelas Pulau Rondo
    16. 1 bantu hidrooseanografi (BHO) kelas Dewa Kembar
    17. 2 kapal latih.

Dilihat dari jumlah personelnya bagaimanakah jika sebuah Negara dengan 5 Kapal induk yang benar-benar Siap tempur berada di samudra hindia dengan Pembagian 1 di Nusa tenggara, 1 di bali dan 3 Di pulau jawa dan bersiap untuk menyerang Indonesia.?
            Ketika Jawa, Bali dan Nusa tenggara hilang pertahananya Negara penyerang akan dengan mudah menguasai Kalimantan dan kepulauan wilayah Maluku dan Juga irian dengan bgitu wilayah Indonesia hanya tersisa Sulawesi dan Sumatra. Seperti kita ketahui begitu lemahnya Pertahanan kita. Yang kita lakukan hanya rebut-ribut terus di dalam kursi pemerinatahan. Pembangunan hanya berpusat di Jakarta, sementara daerah pulau terdepan semakin ketinggalan.
            Seandainya itu terjadi, mobilisasi pasukan di wilayah itu juga kocar-kacir. Apa yang bisa di andalakan kapal-kapal kecil Indonesia ketika harus menghadapi ombak ganas dari samudra Hindia?, sedangkan tehnologi dari Negara penyerang dengan kapal induknya yang besar-besar dan pesawat tempurnnya? Sementara kapal induk kita baru rencana di buat.
            Oleh sebab itu mohon kesadaranya untuk para generasi muda berjuang untuk pertahanan NKRI

Coli Eps 3. Tarian lantai Jari

Jumat, 06 Juli 2012

Munafik bagi yang mengatakan rokok itu haram


Mari kita hitung berapa banyak rokok menyumbang negara indonesia
1 bungkus = 12batang, 
1 slof= 10 bungkus
1 ball = 20 slof
1 karton = 4 ball
jadi 1 karton = 9600 batang itu jika 1 pack 12 batang jika 1 pack 16 batang maka 1 karton = 12800

jika di kalikan cukai per batang  12800 X 345(merk jarum, gudang garam,jisamsu,samporna dsb)= 4416000 itu pr karton (kardus)
nah sekarang bisa di kalikan sendiri total semuanya. 
dalam setahun terakhir contoh djarum memebrikan sumbangan 12 T untuk pita cukai, lha terus kalau produsen rokok lainya? di total?
nah kemudian hasil cukai itu masuk kemana?
alokasi dana itu sebagian di alihkan ke infrastruktur jalanan, umum, gaji pegawai dan sebagainya.
itu baru Cukai lho, lha yang keuntungan 
1. buat konser
2. liga sepakbola
3. Beasiswa
4. penghijauan
5. dan kegiatan amal lainya (dariapada perusahaan2 lain dan orang2 kaya lainya justru juragan rokok yang memberikan banyak sumbangan)
percuma jadi penentang rokok kalau dia sendiri gak ada kontribusi buat negara.

jadi saya himbau
- Bagi para perokok
Terimakasih telah berjasa besar untuk negara dengan mengorbankan sebagian nyawamu
Merokoklah di tempat yang tetap asal jangan mengganggu yang bukan perokok

-Bagi yang bukan perokok 
Jangan mudah mengharamkan rokok siapa tahu anda juga menikmati fasilitas dari rokok


Rabu, 04 Juli 2012

Part 2 pencarian potensi kepulauan selatan nusantara


Sehabis dari malang kami melanjutkan perjalanan menuju banyuwangi
26 Juni 2012.15.00
 kami berangkat dengan kreta api menuju stasiun banyuwangi baru. Kreta sepi dengan semua penumpangnya. Hanya rame di beberapa stasiun keberangkatan. Pemandangan indah sekaligus mengerikan mengikuti kami. Cukup lama hingga Jam 11 malam kami sampai di Stasiun banyuwangi baru. Sampai di sana kami mencari warung sebentar untuk mencari pengganjal perut. Cukup lama sebelum sampai di warung kami sempat menyaksikan kecelakaan maut di jalan raya situbondo sebelum pelabuhan(di siarkan ketika kami berada di Mataram Lombok).
27 juni 2012 00.30
Kami menyebrang di perairan ketapang Gilimanuk, perjalanan cukup membuat deg degkan. Karena ombak cukup besar hingga membuat kapal bergerak kencang terutama angin dari wilayah selatan. Jam 01.30 sampai di gilimanuk. Di sana kami mendapatkan pemeriksaan KTP. Sehabis itu cari ATM dulu. Untuk persiapan menuju padang Bay. Di jalan kami istirahat di Masjid sebentar. Cukup lelah juga sambil menunggu bis Pagi.
Musibah pertama bagi saya. Karena saya meletakan duit yang sama di saku 235.000 dan anehnya yang hilang hanya 200000nya sedangkan 35.000 nya masih. Padahal duitnya bercampur di saku. Hal itu membuat kami lebih berhati-hati lagi. Kami menaiki Bis sedang roda belakang doble hingga menuju Padang Bay di pagi hari. Cukup melelahkan karena beber4apa hari kami harus Istirahat di Mobil terus-menerus.
09.00 kami melanjutkan penyebrangan Padang Bay hingga Pelabuhan Lempar lombok. Di perjalanan kami bertemu dengan kawan-kawan dari Jember 4 orang, Pak Tarom, Ajik, Mirza dan Nasrul. Sampai di lempar sekitar pukul 15.00 dan segera kami Bertolak ke Unram. Di sana kami di sambut oleh teman-teman dari Wanapratala dan Kapa Unram. Mereka ramah menyambut kami. Terima kasih buat Wp dan Kapa Unram. Dan kami beristirahat hingga pagi. Dan siap untuk menuju Rinjani.

Selasa, 26 Juni 2012

24-26 juni perjalanan ke NTT part 1

     Satu tahun berlalu, setelah sekian lama hanya bisa bermimpi untuk pergi Ke NTT. Entah persiapan antah berantah dan tak jelas, tetapi karena memang saya sudah mempunyai ketetapan untuk berangkat ke Nusa tenggara Timur. Entah karena terilhami sebuah kata (JANGAN MENGAKU CINTA TANAH AIR BILA TAK TAHU TANAH AIRNYA SENDIRI SEPERTI APA). berangkat dua orang saya dan teman saya Nurdiansyah untuk memulai perjalanan panjang ini.

minggu 24 Juni 2012
04.00 berada di stasiun senen.
salah satu sistem pemerintah yang membuat Tiket kreta api harus pagi-pagi. dan di sinilah para calo semakin Berjaya. dimana antrian di buka jam 07.00 baru 15 menit tiket ke jawa timur sudah ludes(untuk tgl1 Juli) apalagi saya yang harus berangkat hari itu. tetapi karena sudah keinginan kuat pokoknya harus berangkat, saya dan teman saya mengantri sampai jam 9. walaupun hanya mendapat tiket KA Tawang semarang tgl 1 kami tetep nekat berangkat.
06.00
Kami mulai berjalan dari Asrama UI hingga ke tempat stasiun Universitas Pancasila, dan naik kreta ekonomi menuju Manggarai. setelah sampai manggarai kami langsung naik Busway arah matraman di lanjutkan ke pasar senen. Dengan bermodal tiket tanggal 1 jully kami tetap masuk ke stasiun dan menunggu kreta datang. bersyukur kreta datang sebelum jam 10 malam. dimana kami langsung naik di sambungan kreta. kami sadar karena tiket tidak tepat tanggal maka duduk di sambungan kreta. saya tiduran untuk masalah tiket saya serahkan ke Nurdin. dengan tampang premanya dia duduk di pojokan depan WC.
senin 25 Juni 2012
masih di dalam kreta petugas mulai megecek jadwal kreta. dimana ketika ngecek tgl 1 melihat Nurdin berpenampilan ala preman dan diam saja sambil memeloti petugas, membuat petugas yang melihat ngeper, dan langsung pergi dan berkata "tunggu mas saya bilang pak kondekturnya dulu." setelah petugasn itu nyelonong pergi, barengan saya petugas Alfamart bilang
"mas sebenarnya mas tadi kalau penampilan biasa pasti di minta uang tambahan karena tgl tiket gak cocok. kayanya dia takut sama mas". (saya dan Nurdin hanya bisa tertawa ketika melihat mimik petugas yang agak ketakutan) dan terbukti petugas itu gak balik2.
06.00
Kami sudah berada di stasiun poncol untuk mengantri tiket lagi. dan masih mengantri sekali lagi.di sini kami mengantri hingga jam 9 pagi mendapatkan 2 tiket yang satu tgl 30 juni dan yang satu tgl 2 July. untuk keberangkatan jam 10 malam. dan di semarang kami jalan2 dulu sambil menunggu keberangkatan kereta. di sini kami mulai menyusuri Kota tua semarang hingga beristirahat di Greja blenduk untuk mengambil gambar. berikutnya kami menuju kantor polisi setempat untuk beristirahat. Hingga sore.
16.00
kami muter-muter dulu di pasar johar sambil menikmati suasana sore Kota semarang. setelah itu kembali ke stasiun poncol. di sini jam 19.30 saya ketemu dengan senior PA saya Mas Candra Adi Buana. dan kami ngobrol ngalor ngidul sambil menunggu jadwal keberangkatan kreta. 3 orang gondrong di pinggir ST poncol(bagi cewek cakep yang jomblo silahkan antri) :D.
22.00
Kami mulai menaiki kreta Matraremaja kreta tujuan malang. kami cukup bersyukur kali ini tiket tanggal tidak bermasalah dan seperti biasa tempat faforit merupakan cepitan kreta. di sini saya bertemu dengan mas Parjo orang kediri dan menceritakan kisah hidupnya hingga dia memberi nasehat kepada saya"duit judi memang banyak, tetapi barang yang di beli dari duit nggak bener gak akan bertahan lama dan gak ada rasa eman". sambil ngopi(di traktir sama mas parjo kopi+camilan).
Selasa 26 Juni 2012
masih di kreta saya pindah di cepitan belakang di sini ketemu sama anak2 Pecinta alam SMA Pekalongan seperti biasa karena pengaruh Jamgoblok kami ngobrol ngalor ngidul dan bisa di bilang gak jelas sampai pagi.
08.30
Kami tiba di stasiun malang. segera kami mencari tiket untuk menuju Banyuwangi seperti biasa kami lagi2 dapat tiket tgl 28. Sore ini rencana berangkat. dan saya di malang saat ini mampir dan istirahat di Kost seniornya Nurdiansyah.

Malang 12.25   26 Juni 2012

Rabu, 13 Juni 2012

Kidung Sufi Samudra Cinta (Candra Malik)

           Awalnya iseng-iseng saja ikut diajak temen untuk diskusi masalah politik indonesia untuk mencari atmosfir dari sisi Humanisme dan idealisme. tetapi di akhir acar saya di ajak sekalian untuk melihat peluncuran Album Kidung Sufi Samudra Cinta dari Mas Candra. ternyata setelah mendengarkan musiknya keren-keren juga. di sini dia menunjukan bahwa musik Religi bukan hanya bernuansa Timur Tengah tetapi ada musik yang khusus dari indonesia.
           Mas candra telah membuktikan bahwa musik  Religi islam bukan hanya dari Timur tengah seperti apa yang di dengarkan orang-orang yang katanya musik Islam harus dari timur tengah. di sini dengan gabungan 13 Komposer dan Budayawan telah mengiringi alunan Musik itu yaitu sebagai berikut
-Wakil Syuri'ah PBNU KH Ahmad Mustafa Bisri,
-Idris Sardi,
-Emha Ainun Nadjib,
-Trie Utami,
-Dewa Budjana,
-Addie MS
-Twilite Orchestra,
-Tohpati,
-Dik Doank,
-Heru 'Shaggydog',
-John Paul Ivan eks Boomerang,
-Hendri Lamiri,
-Marzuki Mohamad (Jogjakarta Hip Hop Foundation),
-dan Sujiwo Tejo.

Musiknya yang menarik. bahkan musik religi ini bukan hanya dapat di nikmati oleh orang Islam tetapi semua agama bisa menikmatinya. di dalamnya berisikan tentang Humanisme dan Perdamaian.

Semoga karya-karya musik tanah aie semakin maju

Selasa, 12 Juni 2012

Apakah kita lebih buruk dari keledai(mengulangi kesalahan yang sama)

            Man Jadda Wa Jadda, siapa menanam bakal memanen, siapa yang berbuat dia yang akan menunai, ada sebab ada akibat, ada asap ada arang. Ingatkah peristiwa masuknya islam di beberapa tempat (Andalusia, Semenanjung Yunani dan Indonesia). Ingat Hancurnya Islam di Andalusia dan di Semenanjung yunani karena mereka meremehkan “Man jada wa jada” mereka memaksakan islam dengan paksa akhirnya harus keluar dengan paksa.(pembantaian oleh Raja Aragon dan Putri Castile)”istilah pembantaian dari sejarah orang islam. Dari sejarah orang Kristen kemenangan. Dan ingatkan bagaimana Turki Usmani menahklukan Semenanjung yunani. Bila ada pengusiran islam di sekitar tempat itu itu adalah hokum yang terjadi.
              Tetapi bagaimana dengan Indonesia, ketika islam masuk dengan jalur damai. Maka Islam di anut sebagian besar rakyat Indonesia hingga sekarang. Bukan hanya islam coba lihat sejarah Kristen di awal butuh perjuangan keras dan bahkan pembantaian terjadi atasnya ketika harus bertahan dari kekaisaran romawi.(di posisi ini Kristen yang di tekan). Dan akhirnya sebagian besar di anut di wilayah eropa. Kristen ketika memulai perang salib di wilayah palestina. Akhirnya gagal untuk menancapkan pengaruh politiknya di sana. Karena dia menyerang Palestina terlebih dahulu. Begitu juga dengan peristiwa yang terjadi ketika Genghishkan mampu menahlukan hampir semua wilayah Asia tengah dan memasuki wilayah eropa.
                  Begitujuga dengan kekuasaanya meredup dengan cepat. Ingatlah perjuangan Galileo, hingga mati di di hukuman mati para paus, tetapi teorinya berlaku hingga sekarang. Siapa yang tidak kenal dengan Sultan Agung. Beliau dengan keras berusaha mengusir belanda. Begitu juga sebaliknya belanda berusaha dengan keras untuk menguasai mataram hingga anak cucunya. Dunia ini begitu adil hanya orang-orang yang bisa membaca situasi yang mampu mengontrolnya. Ada Baik ada buruk, ada kuat ada lemah ada hidup dan ada mati. Ada sebab dan ada akbibat.
                   Apakah kita mau Mengulangi banyak kesalahan dari pendahulu kita. (jaman pak Suharto hidup makmur tetapi siapa yang harus membayar mahal kemakmuran itu apabila tanpa kerja keras dan usaha? Generasi kita?) Dengan Apa yang kita tanam hari ini, apakah kita pernah berharap lebih baik untuk anak cucu kita. Bagi yang Islam(Apakah perlu kekerasan dalam kehidupan di Indonesia, dan jangan salahkan Cap buruk kepada islam datang ketika Islam memaksakan jalur kekerasan di Indonesia"lain halnya bila di serang dulu") ketika saya menulis artikel ini semoga para pembaca yang budiman mau mengaplikasikanya. Oleh sebab itu dengan adanya tulisan ini saya berharap bisa mengeshare pengalaman ane belajar sejarah. Apakah kita akan mengulangi kesalahan yang sama?

Sabtu, 09 Juni 2012

Jamgoblok

      Pada awalnya istilah ini sering saya dengar dari diskusi beberapa senior PA ku. tetapi setelah ku teliti dan ku analisis lebih lanjut Jamgoblok ternyata, banyak karya-karya besar yang di hasilkan oleh jam goblok. walaupun pada awalnya istilah ini menjadi bahan tertawaan banyak orang bahkan saya sendiri sempat di remehkan gara-gara istilah jam goblok. tetapi banyak fakta yang membuktikan bahwa hasil diskusi, seni dan karya besar di ciptakan pada waktu jam ini.
      pastinya Hoax dong kalau gak ada fakta yang membenarkan.
"Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00 - 04.00 dini hari" cek sumber2 di buku sejarah atau di internet. Kang Abik menyeleseikan ayat-ayat cinta Rabu 8 okt pada jam 01.30 cek sumber republika. kalau saya bertanya kepada anda ketika diskusi dengan teman-teman anda. jam segitu kalo ngobrol pasti bahasanya berat-berat dan inspiratif, bagaimana kalau di siang hari? he he he he.
       Oleh sebab itu jangan remehkan kata-kata Goblok. menurut saya makna dari JamGoblok adalah jam di mana kita berada saat-saat menjadi Goblok. karena ketika kita menjadi Goblok pada saat itu juga kita mau belajar. lain cerita kalau kita jadi orang pinter. apakah masih mau belajar?
        Kebanyakan orang mendengar kata Goblok bahkan di goblokin oleh orang lain menjadikanya malah marah-marah, sebenarnya rahasia dari kegoblokan itu adalah dimana ketika kita dikatakan Goblok. kita bisa membuktikan kepada mereka bahwa kita harus bisa lebih dari yang mereka lakukan. kalau kita lebih bisa melakukan kenapa tidak he he he he.
       atau kita di cengin "GOBLOK lu" sebenarnya jawabanya entang. kamu bisa gak persis seperti apa yang kamu lakukan seperti saya. kalau tidak bisa berarti kamu lebih goblok dari pada saya. tetapi kalau temenmu bisa melakukan berarti dia juga Goblok. lha apa yang kamu lakuin di anggap Goblok :peace

Senin, 07 Mei 2012

Arogansi yang tumbuh di Umat Islam


            Seperti yang kita ketahui akhir-akhir ini, banyak sekali aksi-aksi kekerasan yang terjadi di Indonesia, dan bahkan bukan hanya kekerasan tetapi Arogansi yang terjadi di tengah masyarakat. Beberapa malah di tenggarai oleh sebagian oknum yang mengaku Islam. Kita bisa melihat itu ketika media banyak yang meberitakan yang akhirnya hamper semua orang Islam yang kena. Beberapa hal di antaranya yang kita lihat banyak yang terjadi sentimenisasi terhadap orang islam gara-gara sebagian oknum yang mengaku Islam dan tak mau bertanggung jawab.
            Bahkan masjid yang dikatakan sebagai rumah Allah Yang harusnya di lindungi dan di gunaka untuk kemaslahatan umat sekarang di gunakan untuk Sekelompok orang yang seolah-olah mengaku memiliki mesjid tersebut. Dengan kala lain Masjid yang di katakana sebagai rumah Allah menjadi rumah Golongan. Hal ini yang harusnya di sadari umat islam untuk menggunakan kembali fungsi masjid sebagai untuk umat. Sebagai contoh di salah satu masjid di universitas malang. Ketika salah satu umat mau Tahlilan dan berdoa di masjid di usir dari masjid karena perbedaan di anggap perbedaan dalam pemikiran islam. Nah hal tersebut menjadikan salah satu mepbelajaran untuk kita umat islam bagaimana mempergunakan masjid. Contoh lain yang terjadi di masjid salah satu kampus faforit bandung. Dimana sedang mengadakan diskusi tentang islam secara tidak langsung di usir secara halus dengan di matikan lampu oleh petugas yang merasa memiliki hak menggunakan masjid. Ketika di Tanya kenapa di matikan mereka yang diskusi di anggap aliran sesat. Semoga saja hal itu tak terjadi di masjid UI.
            Lembaga perekonomian umat islam yang sebagian mengatasnamakan Syariah ternyata sistemnya tak jauh beda dengan bank-bank milik swasta. Hal inilah yang menjadikan sebagian umat islam lebih memilih bank Swasta. Di samping itu kita lihat perekonomian umat islam. Tidak usah jauh-jauh. Bagaimana kita melihat Masjid UI, apalagi ketika sebelum dan sesudah Jum’atan. Pengemis sudah mengantri. Sedangkan Khotib yang waktu berkubah meneriakan untuk sodakoh, berbagi, dan memajukan umat. Hanya bisa bilang di dalam masjid ketika keluar jum’atan sepertinya Apa yang di sampaikan khotib hanya menjadi dengaran sesaat. Padahal kalau kita lihat jamaa’ahnya hamper semuanya bisa di katakana berkecukupan. Mobil-mobil berjejer di tempat parker. Yang lebih Ironis lagi terdapat parkiran Khusus Pengurus Masjid yang cukup luas. Yang harusnya menjadi fasilitas umat sekarang menjadi fasilitas pengurus masjid. Seandainya yang mau naik mobil itu mau mengangkat para pengemis untuk di berikan pekerjaan apa yang mereka bisa supaya tidak mengemis lagi. Dan memberdayakan umat dan terdapat pengawasa sekaligus pengoptimalan umat mungkin jumlah pengemis akan berkurang. Entah mengapa yang terjadi sebaliknya. Bahkan hokum yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin tidak hanya terjadi pada orang Liberal tetapi sekarang berlaku terhadap umat Islam.
            Di samping itu fungsi madrasah, pesantren dan organisasi ke agamaan yang terjadi sekarang ini malah menjadikan  sebagai ladang pencari uang. Dimana yang kita lihat madrasah yang harusnya di kaytakan sebagai sekolah bagi orang-orang islam yang tidak mampu. Dimana system keuangan yang harusnya berputar dan di gunakan untuk madrasah di sunat kiri kanan. Sehingga yang berada di madrasah mencari uang dari orang tua murid. Yang terjadi di sebagian pesantren juga begitu dengan biaya masuk yang mahal. Yang harusnya dari orang-orang islam memperdayakan pesantren dengan baik malah di gunakan untuk mencari lahan uang. Tetapi beberapa pesantren sudah menerapkan system yang baik. Contoh bisa kita lihat di PP-AL-Istianah, yang berada di pelangitan Pati. System yang di pakai santri di ajarkan untuk latihan bekerja, dimana malam hari di beri pendidikan mengaji. Pesantren itu di gunakan untuk yang tidak mampu. Rata-rata yang berada di situ lulusan SD,SMP dan SMA. Dengan didikan yang ada setelah lulus mereka mampu bekerja. Sangat jarang sekali pesantren seperti itu. Nah itulah yang harusnya bisa di terapkan di pesantren-pesantren di Indonesia.
            Di organisasi-organisasi keislaman juga perlu di perbaiki dalam hubungan antar organisasi islam. Banyak organisasi Islam yang terpecah karena di dasari perbedaan cara fikir. Padahal Rasulullan SAW sendiri sudah mengajarkan untuk menghargai perbedaan. Di sinilah indahnya makna Islam.


Kesimpulan
            Fungsi masjid harus di kembalikan ke fungsi awal dimana masjid sebagai rumah Allah, sebagai pelindung kaum yang tidak mampu, sebagai berteduhnya saudara Islam ketika tertimpa musibah, sebagai tempat diskusi, sebagai tempat mengajarkan kebaikan, dan sebagai tempat berkumpulnya generasi muda untuk diskusi, yangmana akan mengurangi dampak Premanisme yang terjadi. Madrasah-madrasah yang dulunya menyatu dengan masjid bisa di fungsikan lagi. Sehingga masjid benar-benar bisa berfungsi seperti di zaman Kejayaan Islam. Dan dengan hadirnya para pemuda untuk melakukan aktifitas di masjid, mengurangi dampak dari premanisme itu sendiri. Perekonomian juga jalan, karena tidak ada kerusakan dari premanisme. Pesantren mempunyai fungsi ganda sebagai pendidik sekaligus latihan bekerja. Sehingga Islam bisa maju.
Sumber :
Ali, Mohammad Daud. 1998. PAI, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Majalah Hidayah, Edisi 77, Desember 2007.
Arca Azyumahdi DKK. 2003. PAI Pada Perguruan Tingi, Jakarta : Departemen Agama RI